Aku
tak mengerti apa yang terjadi padaku. Yang aku sadari adalah, aku
mendapati diriku sendiri tengah memandangi keluar jendela setiap
pagi, menatap lurus ke arah ruanganmu. Dan tak memungkiri, berharap kau
segera muncul dari sana. Dengan tubuh menjulang dan rambut keriting lucumu itu.
Setiap
pagi. Benar-benar setiap pagi. Aneh. Biasanya aku tak seperti
ini. Biasanya aku sangat menikmati malam dan menunda pagi. Tapi kini
aku selalu melewatkan malam. Bahkan bercangkir-cangkir kopi sahabat
karibku itu tak lagi menarik. Hutang nonton film yang selalu menjadi agenda wajibku tiap malam pun tak pernah lagi kupenuhi. Aku memilih untuk segera
terlelap. Untuk menyambut pagi dan menikmatinya seperti ini.
Apa yang kucari?
Senyummu.
Ternyata, senyum
bisa juga menjadi candu ya….
1 comment:
kalo dah kecanduan susah untuk berhentinya...
Post a Comment